Kamis, 09 Desember 2010

Masyarakat Perkotaan VS Masyarakat Pedesaan

,
Pertama kita akan membahas pengertian dari masyarakat itu sendiri. Masyarakat menurut Paul B. Horton & C. Hunt merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan manusia tersebut,. Dari penjabaran tentang masyarakat secara umum tadi, sekarang kita akan membahas tentang masyarakat lebih spesifik lagi, dan kita membaginya kedalam Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan. Kedua-duanya memiliki definisinya masing-masing. Masyarakat Perkotaan(Urban Community) didefinisikan lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan Masyarakat Pedesaan. Kita ambil contoh tentang perubahan-perubahan social dan budaya, jika di kota, kita lebih terbuka menerima pengaruh-pengaruh social ataupun budaya dari luar, sedangkan di desa, mereka lebih tertutup dan menjunjung tinggi nilai adat yang mereka percayai.

Ada beberapa cirri yang menonjol pada masyarakat perkotaan, diantaranya :

1. Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
2. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu.

3. Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.

4. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.

5. Interaksi yang terjadi lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan dari pada faktor pribadi.

6. Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.

Sementara itu di pedesaan masyarakatnya memiliki ciri-ciri :

•Memiliki pergaulan hidup yang saling kenal mengenal.
•Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan
•Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum dan sangat dipengaruhi kondisi alam seperti : iklim,keadaan, kekayaan alam.
•Sistem kehidupannya berkelompok
•Termasuk masyarakat yang homogen dalam hal mata pencaharian, agama, adat- istiadat.
•Homogenitas Sosial, hubungan primer serta control social yang ketat
•Gotong-royong
•Dan magis serta religius

Dalam kenyataan social, banyak masyarakat pedesaan mengadu nasib di ibu kota, mereka beranggapan jika ingin sukses dan berhasil harus bekerja di ibu kota, dan kebanyakan dari mereka hanya bermodal keinginan yang kuat dan modal nekat saja. Dan akhirnya, kebanyakan dari mereka justru mengalami hal yang berlawanan dengan apa yang mereka impi-impikan, seperti menjadi gelandangan, pemulung bahkan ada yang sampai bunuh diri karena tidak kuat melwan ganasnya kehidupan di perkotaan.Sesungguhnya anggapan mereka itu salah, sebenarnya menurut saya peluang kerja bagi mereka didesa itu lebih besar, misalkan mereka bisa bercocok tanam dan beternak , karena disana masih banyak lahan yang bias dimanfaatkan sebagai lading penghidupan mereka. Dibandingkan mereka berkelana ke kota dengan tidak memiliki keahlian yang dibutuhkan dikota, lebih baik mereka tetap didesa dan karena peluang mereka lebih besar didesa.Dimana kita ketahui bahwa kehidupan dikota itu lebih individualis, mereka hanya memikirkan diri mereka sendiri, bagaimana untuk bias bertahan di ibukota ini, yang katanya lebih kejam dibandingkan ibu tiri. Berbeda dengan masyarakat yang tinggal didesa, mereka lebih cooperative atau lebih mengutamakan gotong-royong, yang merupakan ciri-ciri dari masyarakat Indonesia yang sesungguhnya.




Sumber referensi :
http://definisi-pengertian.blogspot.com/2010/06/pengertian-masyarakat-perkotaan.html
http://organisasi.org/pengertian-masyarakat-unsur-dan-kriteria-masyarakat-dalam-kehidupan-sosial-antar-manusia

READ MORE - Masyarakat Perkotaan VS Masyarakat Pedesaan

Rabu, 01 Desember 2010

Pelapisan Sosial(Stratifikasi Sosial)

,
Apa itu pelapisan sosial ? Pelapisan sosial itu sendiri memiliki pengertian pembedaan atau pengelompokan warga Negara atau anggota masyarakat secara bertingkat. Seperti yang diungkapakan oleh Pitrim A.Sorokin mengenai pelapisan social, dia berpendapat bahwa pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat dengan perwujudannya adalah lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada lapisan yang tinggi dan lapisan-lapisan di bawahnya. Hal atau faktor yang mempengaruhi adanya pelapisan sosial tersebut diantaranya adalah :
• Kekayaan
Kekayaan dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat kedalam lapisan social, dimana barang siapa yang memiliki harta kekayaan yang banyak dan melimpah maka mereka akan termasuk kedalam lapisan teratas dalam system pelapisan social. Sebaliknya, jika tidak mempunyai kekayaan maka akan digolongkan kedalam lapisan terendah.
• Kekuasaan dan Wewenang
Seseorang yang mempunyai wewenang dan kekuasaan paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan social.
• Ukuran Kehormatan
Orang yang disegani atau orang yang dihormatkan menempati lapisan atas dalam system pelapisan social, hal ini terlepas dari ukuran kekayaan ataupun kekuasaan.
• Ilmu Pengetahuan
Jika kita memiliki Ilmu pengetahuan yang tinggi akan menempati lapisan atas juga di dalam system pelapisan social, pengetahuan ini biasanya terdapat dalam suatu gelar akademik, seperti doctor, insinyur, professor.

Padahal yang kita ketahui bahwa di mata hukum setiap warga Negara memiliki derajat yang sama, baik itu gelandangan ataupun seorang presiden sekalipun, di mata hukum mereka tetap sama atau sederajat, seperti tercantum dalam Undang-Undang Dasar pasal 27 ayat 1. Jadi, menurut saya seharusnya penggolongan tersebut harus di tiadakan, karena pada umumnya Negara kita, yaitu Indonesia lebih memaknai persamaan hidup berdasarkan cultural yang berdasarkan adat-istiadat, bukan terhadap kekayaan, kekuasaan, kehormatan ataupun Ilmu pengetahuan. Karena Indonesia itu satu, bukan terbagi-bagi atas golongan tinggi atau golongan rendah yang ada hanyalah perbedaan kultur adat-istiadat dimana dari perbedaan kultur inilah Indonesia terbentuk dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika, dan semboyan inilah yang harus kita tanam sejak dini di dalam hati kita.






Sumber referensi : http://id.wikipedia.org/wiki/Stratifikasi_sosial

READ MORE - Pelapisan Sosial(Stratifikasi Sosial)
 

Usman_blog's Copyright © 2011 -- Template created by Usman Gumanti -- Powered by Blogger Templates